Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Plambing Pada Bangunan Gedung Bagian 1

Dalam pembangunan gedung selain paket pekerjaan struktur dan aristektur ada juga paket MEP ( Mekanikal Elektrikal dan Plambing ), terkadang pekerjaan MEP akan di ambil oleh NSC ( Nominated Sub Contractor ) di luar paket dari Kontraktor Utama, mungkin karena harga penawaran yang lebih murah atau mereka spesialis dalam pekerjaan tersebut. Pada tulisan ini akan membahas mengenai Plambing.

Plambing menurut SNI 8153:2005 Segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya di dalam bangunan gedung yang mencakup air hujan, air limbah, dan air minum yang dihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain yang dibenarkan. Air Limbah menurut SNI 8153:2005 air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. Air Minum menurut SNI 8153:2005 air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat Kesehatan dan dapat langsung diminum.

Sistem Plambing menurut SNI 8153:2005 jaringan perpipaan meliputi penyediaan air minum, penanganan air limbah, bangunan penunjang, perpipaan distribusi dan drainase, termasuk semua sambungan, alat – alat dan perlengkapan yang terpasang di dalam persil dan bangunan gedung, dan pemanasan air dan ventilasi untuk tujuan yang sama.  Sistem Drainase menurut SNI 8153:2005 perpiaan yang menyalurkan air hujan pada bangunan gedung.

Jenis Pipa

1.     Pipa Galvanis 
Biasanya digunakan untuk Pipa Air Bersih, Hydarant dan Splingker lapisan galvanis pada permukaan luar pipa untuk mencegah karat.

2.     Pipa Baja
Pipa ini biasanya berdiameter diatas 4 inchi digunakan untuk pipa pembawa mulai dari intek ( penangkapan ) sampai ke tempat pengolahan ( Water Treatmen ) oleh PDAM.

3.     Pipa Tembaga/Kuningan
Pipa berdiamater kecil biasanya digunakan untuk instalasi pipa gas atau instalasi pipa pemanas.

4.     Pipa PVC ( Polivinly Chloride ) atau UPVC ( Unplasticized Poly Vinyl Chloride)
Biasanya digunakan untuk instalasi pipa air bersih, air kotor, dan air hujan. Pipa jenis ini sangat banyak dipakai pada proyek pembangunan gedung.

5.     Pipa Asbes Semen
Pipa dengan berdiameter 4 – 6 inchi biasanya digunakan untuk menyalurkan air kotor / air hujan.

6.     Pipa Tanah dan Pipa Beton
Biasanya digunkaan untuk menyalurkan air hujan.

7.     Pipa PPR ( Polypropylene Random )
Biasanya digunakan untuk instalasi air panas dan dingin.

8.     Jenis pipa masih banyak lagi tinggal teman cari saja di google.

        Sambungan pipa adalah suatu benda yang digunakan untuk menghubungkan pipa dengan pipa yang lainnya, hal ini karena kebutuhan dari pekerjaan suatu gedung, biasanya sambungan pipa dilakukan untuk penambahan panjang pipa, mengubah arah pipa, mengubah ukuran pipa, membuat pipa menjadi bercabang atau menggabungkan pipa. Beberapa jenis sambungan pada pipa yaitu :

1.     Sambungan Pipa Socket
Untuk menghubungkan dua pipa yang lurus 

2.     Sambungan Pipa Elbow 
Untuk menghubungkan dua pipa sehingga membentuk sudut 45° atau 90°.

3.     Sambungan Pipa Reducer
Untuk menghubungkan dua pipa dengan diameter yang berbeda.

4.     Sambungan Pipa Plug
Untuk menutup pipa


5.     Sambungan Tipe “T”

Untuk menyambungkan 3 pipa

6.     Sambungan Tipe Croos

Untuk menyambungkan 4 pipa

7.     Jenis sambungan pipa masih banyak lagi bisa teman cari di google.

 

Beberapa Syarat pipa untuk instalasi

1.     Memenuhi debit air yang dibutuhkan

2.     Mudah pengangkutan

3.     Praktis pemasananya 

4.     Kuat dan awet pemakaianya

5.     Mudah didapatkan


Sistem Penyediaan Air Bersih

        Sistem penyedian air bersih adalah suatu cara mendapatkan air bersih untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, ada tiga sistem untuk mendapatkan air bersih ke area yang membutuhkan air diantaranya:

  1. Sistem sambungan langsung
        Adalah pipa distibusi air bersih bangunan disambung langsung dengan pipa utama penyedia air bersih, biasanya dikelola oleh PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ).
  2. Sistem gravistasi
        Adalah cara mendapatkan air bersih dengan menampung air di atas tangki dimana posisi tangki ada di lantai paling atas bangunan dan mengalir secara gravitasi ke seluruh bangunan .
  3. Sistem Tangki Tekan
        Adalah cara mendapatkna air bersih dengan menampung air di dalam tanki dimana tangki ada di lantai bawah bangunan kemudian di pompakan kedalam tangki tertutup sehingga terkompresi, dari tangki tersebut di distribusikan ke seluruh bangunan. 

Sistem Ven
Menurut SNI 8153-2015 Perpipaan yang dipasang untuk sirkulasi udara keseluruh bagian dari sistem pembuangan untuk melindungi air penutup dari efek sifon dan tekanan balik. Pemasangan pipa ven bisanya dibuat grup tetapi ada juga yang masing masing.

Tangki Air ( Reservoar )
adalah tempat penyimpanan/ penampungan air sementara, yang nantinya akan didistribusikan ketempat – tempat yang membutuhkan air melalui instalasi pipa. Tangki air ada yang terbuat dari plastik, Fiberglass, Pasangan batu bata, beton bertulang. Yang diperhatikan pada tangki air adalah harus dihindarkan tumbuh lumut, agar kondisi air tetap bersih.

Penandaan Pipa
Penandaan instalasi pipa pada bangunan gedung dilakukan untuk memudahkan perawatan atau perbaikan pada instalasi pipa, warna untuk pendandaan pipa biasanya :

     Instalasi Pipa Air Dingin                                                :Biru
     Instalasi pipa Air Panas                                                 :Orange
     Instalasi Pipa Hydrant & Splingker                                 : Merah
     Instalasi Pipa  Air Kotor  Najis                                       : Kuning
     Instalasi Pipa Air Kotor Rumah Tangga dan Air Hujan      : Hijau 


Untuk teman – teman yang membaca tulisan pada blog saya, jika ada salah dalam penulisan atau kesalahan dalam langkah pekerjaan mohon di maafkan dan tolong bantu dikoreksi. Terima kasih.


Post a Comment for " Plambing Pada Bangunan Gedung Bagian 1"