Semen Portland
Semen Portland
Semen
portland merupakan bahan perekat
hidrolis yang digunakan pada pekerjaan konstruksi beton, disebut bahan perekat
hidrolis karena semen portland akan
mengikat bila diberi air dalam batas wajar dan terjadi reaksi kimia di mana
saat diberi air menjadi pasta semen yang plastis kemudian mengering menjadi
kaku dan keras. Perekat hidrolis ini terbuat dari campuran bahan yang
mengandung oksida seperti : kalsium, silika, alumina dan besi.
Semen
portland terbagi dalam 5 (lima) tipe,
di mana setiap tipenya mempunyai kegunaan masing – masing seperti :
Tipe I (Ordinary Portland Cement) : semen portland yang sering
digunakan pada proyek konstruksi bangunan, karena penggunaannya tidak
memerlukan persyaratan khusus seperti tipe lainnya, tipe ini adalah yang sering
digunakan bila ada penambahan additive/admixture.
Tipe II (Moderate sulfat resistance) : semen portland yang digunakan untuk bangunan yang memerlukan ketahanan
sulfat dan hidrasi sedang, pada tipe ini memiliki panas hidrasi lebih rendah.
Tipe III (High Early Strength) : semen portland yang memiliki daya tekan tinggi pada tahap permulaan
setelah terjadi proses pengikatan, dimana semen portland tipe III ini memiliki kekuatan setara dengan beton tipe I
yang sudah berumur 28 hari.
Tipe IV (Low Heat Of Hydration) : semen portland
ini digunakan pada konstruksi bangunan yang memerlukan panas hidrasi yang
rendah, di mana pengembangan kuat tekan pada semen portland tipe IV lebih lama dibandingkan tipe I
Tipe V (Sulfat Resistance Cement) : semen portland ini memiliki ketahanan terhadap sulfat yang tinggi.
Semen
portland biasanya dibuat dalam suatu
industri yang menggunakan teknologi modern sehingga mutunya yang dihasilkan terjamin,
tetapi jika semen portland tersebut
disimpan dengan lama dapat mengakibatkan tidak murninya semen portland dan mutunya bisa berkurang. Salah
satu pengujian yang bisa dilakukan untuk mengetahui hal tersebut adalah pengujian
berat jenisnya.
Berat jenis
semen dapat dihitung dengan rumus:
W = Berat semen
portland (gr)
V1 =
Volume awal kerosine setelah dikondisikan selama ± 15 menit (ml).
V2
= Volume akhir semen + kerosine setelah dikondisikan selama ±15
menit (ml).
d = Berat jenis
air pada suhu ruang yang tetap = 1
Berat
jenis semen portland pada umumnya
berkisaran antara 3.00 – 3.20 dengan angka rata – rata 3.15. jika berat jenis
semen portland yang didapat kurang
dari 3.00, maka semen portland dianggap
tidak murni lagi (tercampur dengan bahan lain). Sehingga bila digunakan dalam
pembuatan beton akan menghasilkan beton yang bermutu rendah dan mudah rusak.
Untuk teman – teman
yang membaca tulisan pada blog saya, jika ada salah dalam penulisan atau
kesalahan dalam langkah pekerjaan mohon di maafkan dan tolong bantu
dikoreksi. Terima kasih.
Post a Comment for "Semen Portland"