Pekerjaan Waterproofing Membrane Bakar
Pekerjaan Waterproofing
Membrane Bakar
(beton, waterproofing membrane bakar, monomer kimia, etilena, propilena, cairan primer, coating, kuas, rol cat, tes rendam, screed, subkontraktor, coring)
(beton, waterproofing membrane bakar, monomer kimia, etilena, propilena, cairan primer, coating, kuas, rol cat, tes rendam, screed, subkontraktor, coring)
Waterproofing membrane bakar adalah salah satu metode
pekerjaan yang digunakan agar beton yang dilapisi waterproofing membrane
bakar menjadi kedap air. Waterproofing membrane bakar terbuat dari bahan monomer kimia, etilena, propilena yang dicampur dengan bahan karet. Area yang akan di kerjakan menggunakan waterproofing
membrane bakar
terlebih dahulu diberi cairan primer coating agar dapat mudah melekat pada lapisan beton,
biasanya pekerjaan waterproofing membrane bakar di gunakan pada kolam,
dak atap dll (Area yang terkena cuaca langsung).
Pada proyek pembangunan kantor pabrik menggunakan metode waterproofing
membrane bakar dan waterproofing coating, untuk pekerjaan waterproofing
coating akan dijelaskan nanti. Tahapan pekerjaan waterproofing membrane
bakar pada proyek ini sebagai berikut :
1. Kontraktor harus membersihkan/
merapihkan terlebih dahulu area yang akan dilakukan
pekerjaan waterproofing
membrane bakar.
2. Material yang akan digunakan harus
sudah di approve oleh manajemen konstruksi dan owner lapangan. Kontraktor harus membuat izin
pekerjaan terlebih dahulu, untuk area yang akan dikerjakan.
3. Setelah area sudah bersih dan tidak
ada material yang mengganggu pekerjaan waterproofing membrane bakar, pihak supplier yang
sudah di tunjuk oleh kontraktor akan memberikan lapisan primer coating
secara merata, tunggu beberapa jam sampai lapisan primer coating
kering.
4. Ukur panjang dan lebar area yang
akan diberi waterproofing membrane hal ini digunakan agar material membrane
tidak banyak terbuang. Pasang waterproofing membran bakar kemudian bakar
secara perlahan menggunakan alat pembakar lakukan secara bertahap, untuk sambungan waterproofing
membrane overlap minimal 10 cm.
5. Setelah pemasangan selesai usahakan
tidak ada aktivitas yang dapat menimbulkan kerusakan pada waterprofing
membrane bakar.
6. Lakukan tes rendam pada area yang
sudah di waterproofing membrane bakar (tes rendam dilakukan minimal 2 x 24 jam
dan cek lantai bawahnya apakah ada kebocoran atau tidak). Jika ada kebocoran maka harus
dilakukan perbaikan kemudian di
lakukan tes rendam, tetapi bila tidak ada kebocoran maka kontraktor akan
membuat berita acara lalu di tanda tangani bersama Konsultan pengawas dan
Kontraktor.
7. Setelah pengetesan selesai buang air
hasil dari tes rendam, kemudian lakukan pekerjaan selanjutnya yaitu screed (Pekerjaan screed dilakukan bila
area yang sudah di waterproofing
sudah tidak ada kebocoran dan sudah di approve
berita acara tes rendamnya oleh manajemen konstruksi).
Dalam pelaksanaan pekerjan waterproofing membrane
bakar ini, seharusnya kontraktor utama lebih sering berkomunikasi dengan sub
kontraktor, agar saat akan melakukan pekerjaan waterproofing membrane
bakar, sudah tidak lagi kegiatan coring lantai di area yang akan
dikerjakan. Seharusnya supplier yang ditunjuk melakukan pekerjaan waterproofing
membrane bakar menjelaskan metode pekerjaan dan melakukan presentasi produk
kepada kontraktor, manajemen konstruksi dan owner lapangan. Agar pihak
pengawas dan pelaksana dapat mengetahui apakah pekerjaan tersebut sudah sesuai
standar atau tidak. Saat melakukan pekerjaan lapisan primer, supplier tidak
mengerjakan dengan merata, hal ini diakibatkan tidak ada presentasi produk dan
pemaparan metode pekerjaan yang dilakukan supplier sehingga standar
pekerjaan tidak jelas .
Untuk teman – teman yang membaca tulisan pada blog saya, jika ada salah
dalam penulisan atau kesalahan dalam langkah pekerjaan mohon di maafkan dan
tolong bantu dikoreksi. Terima kasih
Post a Comment for "Pekerjaan Waterproofing Membrane Bakar"