Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah
Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
Merah
Dinding
adalah salah satu bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antar
ruangan, biasanya dipasang secara vertikal. Dinding dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu: dinding struktural, dinding pembatas dan dinding penahan. Pada tulisan
ini akan membahas tentang pekerjaan dinding pembatas, di mana pada proyek pembangunan
gedung pabrik ini untuk pekerjaan dinding pembatasnya menggunakan material batu
bata merah.
Sebelum
kontraktor melaksanakan pekerjaan pasangan dinding bata merah, kontraktor wajib
membuat shopdrawing terlebih dahulu
di mana shopdrawing akan diajukan ke manajemen
konstruksi lalu akan di approve, bila
shopdrawing tersebut sudah sesuai
dengan gambar for construction
terakhir. Setelah shopdrawing di approve maka dilanjutkan pembuatan izin
kerja oleh kontraktor di mana izin kerja harus di approve terlebih dahulu oleh tim manajemen konstruksi. Sebelumnya
kontraktor harus memberikan approval material
dan sampel material yang akan digunakan, bila material sudah di approve maka kontraktor bisa melakukan
kegiatan pekerjaannya.
Pelaksanaan
pekerjaan pasangan dinding bata merah:
1.
Pertama cek area yang
akan dilakukan pekerjaan pasang bata merah (area yang akan dikerjakan harus sudah
keadaan bersih dan tidak ada alat atau material yang mengganggu pekerjaan).
2.
Surveyor
melakukan pengukuran menggunakan alat theodolit
dan waterpas untuk menentukan/memarking
lokasi yang akan dipasang batu bata, kolom praktis, pintu, as dinding, ketebalan dinding dll (setelah
pekerjaan marking selesai maka
dilakukan pekerjaan selanjutnya).
3.
Langsir material yang
akan digunakan untuk pasangan dinding bata merah ke area yang mudah terjangkau
saat akan melakukan pekerjaan pasangan dinding bata merah.
4.
Pasang kolom praktis
di area yang sudah di marking dengan
cara bor lantai kemudian berikan lem beton antara besi kolom praktis dan lantai
yang sudah dibor (bor dengan kedalaman 10 cm). Pemasangan kolom praktis atau
balok praktis dilakukan setiap 12 m2 (jika digambar tidak dimuat gambar
kolom praktisnya) hal ini di khawatirkan bata tidak dapat menahan beban sendiri
yang bisa mengakibatkan pasangan bata ambruk/roboh.
5.
Buat adukan untuk
pasangan bata kedap air (trasram)
dengan perbandingan 1:2 (1 semen pc : 2 pasir pasang) dan untuk adukan di atas trasram dengan perbandingan 1:4 (1 semen
pc : 4 pasir pasang).
6.
Sebelum bata merah dipasang,
terlebih dahulu bata merah direndam sampai jenuh air. Hal ini agar air semen adukan
tidak terserap ke dalam bata, jika air semen terserap pasangan bata dapat
mengakibatkan aduan mudah rontok dan pasangan bantai tidak cukup kuat.
7.
Pasangan profil,
benang dan unting – unting untuk pengecekan tegak, lurus dan rata pasangan bata
merah.
8.
Pasang dan susun bata
merah di area yang sudah di marking dengan
adukan.
9.
Cek apakah ada pekerjaan
(MEP) mekanikal, elektrikal dan plumbing.
(Hal ini agar tidak ada pekerjaan pembobokan saat pekerjaan dinding selesai).
10.
Pasang besi D10
dengan panjang 30 cm masuk ke dalam kolom praktis dan dinding bata ketika
tinggi pasangan bata sudah mencapai 80 cm hal ini untuk menghindari retakan
antara dinding bata dan kolom praktis, kemudian cor kolom praktis secara
bertahap.
11.
Pekerjaan pasangan dinding bata merah harus
dilakukan oleh tenaga yang profesional.
Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini pengawas dan pelaksana tidak terlalu fokus dengan
pekerjaannya, seperti markingan pintu
tetapi dikerjakan pasangan bata. Tim surveyor
yang membuat markingan pasangan bata
yang tidak tepat dengan shopdrawing, bata
merah yang digunakan tidak direndam jenuh air tetapi langsung dipasang oleh
pekerja di lapangan. Pasir yang digunakan tidak dilakukan pengetesan kadar
lumpur, spesi pasangan bata terlalu
tebal. Hal ini dikarenakan terlalu menggampangkan pekerjaan.
Untuk
teman – teman yang membaca tulisan pada blog saya, jika ada salah dalam
penulisan atau kesalahan dalam langkah pekerjaan mohon di maafkan dan tolong bantu
dikoreksi. Terima kasih.
mantap
ReplyDelete