Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pekerjaan Tie Beam Pada Proyek Pembangunan Pabrik

Tie Beam
Tie Beam adalah salah satu elemen struktur bawah bangunan yang berfungsi untuk menahan beban dinding (dinding bukan struktur) dan untuk mengikat antara pile cap satu sama lain agar tidak terjadi pergeseran dan meminimalisir penurunan pondasi, kenapa Tie Beam termasuk struktur bawah karena Tie Beam terletak dibawah tanah atau bersentuhan dengan tanah. Tie Beam bisanya terbuat dari beton tulang dimana Panjang, Lebar, Tebal dan Diameter tulangan Tie Beam tergantung dari perhitungan dari Konsultan Perencana.
Pada proyek pembangunan kantor pabrik di tempat yang saya lihat, menggunakan Tie Beam untuk mengikat antar pile cap. Pekerjaan Tie Beam bisanya akan dilakukan secara bertahap jika galian pekerjaan pile cap selesai, ini adalah tahapan pekerjaan Tie Beam di proyek perkantoran yang saya lihat :
1.        Kontraktor akan membuat gambar shop drawing Tie Beam.
2.        Shop drawing yang dibuat oleh Drafter Kontraktor harus mengacu dalam gambar for consruction, jika gambar sudah dibuat maka akan di ajukan kepada Konsultan Pengawas.
3.        Konsultan Pengawas akan mengecek shop drawing dengan gambar For Construction, jika shop drawing sudah sesuai maka akan di approve oleh Konsultan Pengawas dan dikembalikan ke Kontraktor. Tapi jika shop drawing belum sesuai maka akan di perbaiki oleh Drafter Kontraktor, shop drawing yang sudah di approve akan di perbanyak dan akan diberikan kepada Pelaksana, Surveyor dan Konsultan Pengawas.
4.        Kontraktor akan membuat izin pekerjaan untuk pekerjaan Tie Beam, kemudianakan diajukan ke Konsultan Pengawas.
5.        Jika izin yang di ajukan Kontraktor di approve, maka pekerjaan Tie Beam akan dilakukan tapi jika izin tidak di approve Kontraktor akan meminta jawaban dari Konsultan Pengawas “kenapa pekerjaan tersebut tidak di izinkan:
6.        Kontraktor akan mengecek elevasi tanah exisitng pada area Tie Beam untuk mengetahui berapa kedalaman untuk pekerjaan Tie Beam.
7.        Setelah pengecekan tanah exisitng selesai maka, Pengawas dari Kontraktor akan meminta untuk melakukan pengaglian Tie Beam.
8.        Tie Beam yang digali akan di cek kedalaman nya menggunakan alat leveling untuk mengetahui apakah tanah yang digali sudah sesuai rencana atau belum.
9.        Setelah dilakukan penggalian, maka pekerjaan selanjunya adalah pekerjaan pasir urung dimana pasir urung yang sudah di tebar di area Tie Beam akan di stamper.
10.    Setelah di stamper maka dilanjutkan dengan pekerjaan pembuatan lantai kerja menggunakan adukan beton sepanjang area Tie Beam.
11.    Setelah pasir urung dan lantai kerja sudah selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan bekisitng Tie Beam, bekisitng pada proyek ini menggunakan batako.
12.    Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan anti rayap di Area Pile Cap dan Tie Beam, area tersebut di semprot dengan cairan anti rayap, dimana camupran air dan obat anti rayap sudah di infokan sebelumnya.
13.    Setelah area di semprot dengan cairan anti rayap lakukan pekerjaan pembesian Pile Cap dan Tie Beam. Diawali dengan pekejaan pembesian Pile cap lalu dilanjutkan pembesian tie beam. Jangan lupa untuk di area pile cap tulangan Kolom, Shear Wall, Core Wall sudah diberi stekan besi untuk Kolom, Shear Wall, Core Wall.
14.    Saat Pembesian Pile Cap dan Tie Beam selesai maka Kontraktor akan memberikan izin cor area tersebut, dimana izin cor akan di approve bila pekerjaan tersebut sudah dilakukan ceklist bersama antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
15.    Jika pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan shop drawing makan Konsultan pengawas akan mengapprove Izin cor dan Form Ceklist.
16.    Kontraktor akan menghubungi pihak batching Plan untuk dikirmkan beton ready mix. Jika beton yang dipesan sudah datang ke proyek maka dilakukan Test Slump dan Pembuatan sampel material. Untuk pertemuan beton lama dan baru diberi cairan pengikat beton.
17.    Setelah itu pengecoran dimulai, pengecoran dilakukan dimana beton yang sudah dituang antara Pile Cap atau Tie Beam akan di vibrator agar beton tercampur rata dan bisa mengisi celah pada bekisting.
18.    Pengecoran dihentikan ketika (Tinggi Balok – Tebal Plat Lantai)
19.    Setelah pengecoran beton harus dirawat agar tidak terjadi retak/ mutu beton berkurang.
20.    Untuk Pekerjaan Plat Lantai akan di infokan secepatnya.
Untuk teman-teman yang membaca blog saya bila ada salah penulisan atau ada yang salah dalam tahapan-tahapan pekerjaan mohon di maafkan  dan tolong bantu dikoreksi, saya hanya seorang pekerja baru dilapangan. Terima kasih

Post a Comment for "Pekerjaan Tie Beam Pada Proyek Pembangunan Pabrik "