Pekerjaan Pile Cap Pada Proyek Pembuatan Pabrik
Pile Cap
Video : Klik Disini
Untuk teman-teman yang membaca blog saya bila ada salah penulisan atau ada yang salah dalam tahapan-tahapan pekerjaan mohon di maafkan dan tolong bantu dikoreksi, saya hanya seorang pekerja baru dilapangan. Terima kasih
Pile Cap adalah salah satu
elemen struktur yang berfungsi mengikat satu/beberapa grup pondasi sebelum
didirikan Kolom/Shear Wall/ Core Wall. Pile Cap tersusun atas tulangan baja biasanya menggunakan besi ulir
di mana tebal, panjang, lebar dan diameter tulangan yang diperlukan tergantung
Konsultan Perencana Struktur pada proyek bersangkutan. Ketika sebuah bangunan
sudah berdiri Pile Cap akan berfungsi
menerima beban dari struktur atas (Beban Hidup/Beban Mati) dan beban itu diteruskan
secara merata ke satu/beberapa grup pondasi.
Pada proyek pembangunan kantor pabrik ada tiga bentuk Pile Cap, yaitu: Persegi, Persegi
Panjang dan Segitiga, dimana mempunyai dimensi yang berbeda tapi dengan
diameter tulangan atas dan bawah yang sama untuk bangunan utamanya. Untuk
metode yang digunakan untuk pekerjaan Pile
Cap sebagai berikut:
1.
Kontraktor akan membuat shop drawing untuk area yang akan dikerjakan.
2.
Shop
drawing yang dibuat akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas, jika pekerjaan
tersebut sudah sesuai dengan gambar for
construction maka gambar akan di approve
dan dikembalikan ke Kontraktor lalu gambar akan di diperbanyak untuk di
berikan kepada Pelaksana, Surveyor dan Konsultan Pengawas. Tapi jika shop drawing belum sesuai gambar for construction maka gambar akan
dikembalikan untuk di revisi.
3.
Kontraktor akan membuat izin pengecekan tanah exising di area pekerjaan Pile Cap, izin tersebut di ajukan kepada
Konsultan Pengawas. Jika izin sudah di approve
Konsultan Pengawas maka Kontraktor boleh melakukan pekerjaan sesuai izin
tersebut, tapi jika izin tidak diberikan Kontraktor harus menanjakan kepada
Konsultan Pengawas kenapa tidak di izinkan.
4.
Kontraktor akan mengecek level tanah exisiting area Pile Cap untuk mengetahui berapa kedalaman yang diperlukan.
5.
Kontraktor akan membuat shop drawing existing tanah, lalu gambar tersebut akan diajukan
kepada Konsultan Pengawas untuk di cek. Jika gambar sudah di approve maka gambar akan diperbanyak dan
diberikan kepada Pelaksana, Surveyor dan Konsultan Pengawas.
6.
Kontraktor akan membuat izin pekerjaan galian Pile Cap, lalu diserahkan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan pekerjaan.
7.
Jika Izin sudah di approve Kontraktor akan melakukan pekerjaan galian tanah Pile Cap.
8.
Biasanya Surveyor akan membuat titik pinjaman
untuk mempermudah alat leveling
mengecek kedalaman tanah yang diperlukan.
9.
Setelah tanah digali sesuai level maka surveyor
akan membuat level untuk pemotongan kepala tiang pancang.
10.
Tiang pancang yang sudah dilevel akan di bobok sampai batas level yang ditentukan surveyor.
Bobokan tiang pancang dan tanah galian di buang atau di tempatkan di area yang
jauh dari pekerjaan Pile Cap.
11.
Dilanjutkan dengan pekerjaan pasir urung dimana
pasir urung harus di padatkan dengan stamper
dan mempunyai tebal 10 CM.
12.
Setelah itu dilanjutkan pekerjaan pembuatan
lantai kerja dengan adukan beton setebal 5 CM.
13.
Setelah lantai kerja kering Surveyor akan memarking untuk pekerjaan bekisitng,
setelah di marking dilakukan pekerjaan pembuatan bekistng Pile Cap, di sini pembuatan bekistng Pile Cap menggunakan pasangan Batako.
14.
Setelah bekisting Pile Cap jadi dilakukan dengan pekerjaan Tie Beam,
15.
Untuk pekerjaan Tie Beam akan di infokan secepatnya.
Bobok Tiang | Pasir Urug |
Lantai Kerja | Besi Pile Cap |
Cek Pembesian | Pekerjaan Pengecoran |
Cor Sesuai Level | Perawatan Beton |
Post a Comment for "Pekerjaan Pile Cap Pada Proyek Pembuatan Pabrik"