Approval Material
Approval Material
![]() |
Contoh Form Approval Material |
Form Approval Material adalah suatu persetujuan material yang di ajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan Pengawas dan Owner lapangan, biasanya material-material yang di ajukan oleh Kontraktor tidak jauh dari contoh spesifikasi yang telah ditentukan. Proses untuk penentuan material yang di gunakan bisa di tentukan secara cepat dan lambat, tergantung dari pihak Owner.
Di proyek yang saya tinjau, Kontraktor akan mengajukan brosur dan sampel
material sesuai dengan contoh yang terdapat di buku spesifikasi teknis, tapi
belum membuat Form Approval Material.
Brosur dan sampel material akan di ajukan ke Konsultan Pengawas dimana material
yang di ajukan akan di cek apakah sesuai dengan contoh yang terdapat di dokumen
teknis atau tidak. Jika brosur dan material tidak sesuai dengan contoh pada
dokumen teknis makan, Kontraktor akan di panggil oleh Konsultan Pengawas lalu mendengar
keterangan dari Kontraktor “kenapa mengajukan brosur dan material yang tidak
sesuai dengan dokumen teknis”, nanti keterangan dari kontraktor akan di tulis
atau di infokan kepada Owner lapangan.
Bila brosur dan sampel material sesuai dengan contoh pada dokumen teknis maka, Konsultan
Pengawas akan memberikan brosur dan sampel material kepada Owner lapangan, dimana keputusan material yang akan digunakan
tergantung rapat antara Owner lapangan
dan Konsultan Pengawas.
Ketika material sudah dipilih, brosur dan sampel material akan di
kembalikan kepada Kontraktor. Setelah itu Kontraktor akan membuat Form Approval Material disertai dengan
brosur dan sampel sebanyak tiga rangkap, form yang di ajukan akan di approve oleh Konsultan Pengawas dan Owner lapangan. Form Approval Material yang sudah disetujui nantinya akan di pegang
oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas dan Owner lapangan dimana data yang mereka
miliki semuanya asli bukan copyan.
Contoh :
Kontraktor akan mengajukan approval material Beton Ready Mix
Kontraktor akan mengajukan approval material Beton Ready Mix
1.Kontraktor akan membaca dokumen
teknis, untuk mengetahui Supplier Beton Ready
Mix mana saja yang direkomendasikan.
2.Kontraktor akan membuat list dan mengajukan kepada Konsultan Pengawas
nama-nama Suplier Beton Ready Mix.
3.List yang diajukan akan
diterima oleh Konsultan Pengawas lalu dari Konsultan Pengawas akan di berikan
kepada Owner lapangan dan di
diskusikan.
4.Kontraktor akan mengajak Konsultan
Pengawas dan Owner lapangan
mengunjungi batching plant Supplier
beton ready mix. Di batching plant Supplier akan memberikan
data formula beton yang akan digunakan di proyek. Supplier akan mengajak Kontraktor,
Konsultan Pengawas dan Owner lapangan
ke ruangan kontrol, untuk melihat apakah data formula yang diberikan sesuai
dengan data saat proses pembuatan beton ready
mix di ruang kontrol. Saat di ruang kontrol, operator akan membuat sampel material
sesuai dengan spesifikasi. Kemudian sampel material akan dilakukan test slump
dan pembuatan beberapa sampel beton dari cetakan tabung. Untuk pengetesan
sampel beton dilakukan dalam waktu (7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari),
untuk pengetesan dari 7, 14 dan 21 hari dilakukan di batching plant Supplier dan untuk pengetesan 28 hari akan dilakukan
pengetesan di tempat yang telah disepakati antara Supplier, Kontraktor,
Konsultan Pengawas dan Owner
lapangan. Pekerjaan ini akan dilakukan beberapa kali tergantung dari berapa Supplier
yang diajukan oleh Kontraktor. Setelah itu akan diputuskan Supplier mana yang akan
dipilih.
Untuk teman-teman yang membaca blog saya bila ada salah penulisan atau ada yang salah
dalam tahapan-tahapan pekerjaan mohon di maafkan dan tolong bantu
dikoreksi, saya hanya seorang pekerja baru dilapangan.
Terima kasih
0 Response to "Approval Material"
Post a Comment