Pekerjaan Kolom Pada Proyek Apartemen
Pekerjaan Kolom
Note : Foto-foto di atas sudah diedit
Video : Klik Disini
Untuk teman-teman yang membaca blog saya bila ada salah penulisan mohon di
maafkan dan tolong bantu dikoreksi, saya hanya seorang pekerja
baru dilapangan. Terima kasih
Kolom adalah salah satu elemen struktur yang berfungsi
menerima beban dari (Balok, Plat, Beban hidup dll), lalu diteruskan ke Pile Cap (Jika bangunan tersebut
menggunakan Pile Cap) atau ke
struktur bawah (Pondasi). Dimensi kolom di setiap bangunan berbeda-beda
tergantung perhitungan dari Konsultan Perencana, dimensi kolom terbesar yang
pernah saya liat proses pengerjaannya sekitar Panjang 1400 cm dan Lebar 500 cm.
Pelaksanaan Pekerjaan Kolom sebagai berikut :
1. Kontraktor mengajukan approval material (material yang digunakan untuk pengecoran kolom),
material yang diajukan akan dicek apakah sudah sesuai spek atau belum, lalu
meninjau tempat pabrikasi Supplier tersebut
dan melakukan pengetesan material. Jika tahapan tersebut sudah memenuhi
persyaratan maka approval material
akan ditanda tangani oleh Owner
lapangan dan Manajemen Konstrksi.
2. Kontraktor mengajukan metode pekerjaan pengecoran
kolom, dimana metode yang akan ajukan akan didiskusikan antara Manajemen
Konstruksi dan Owner lapangan. Jika
metode yang diajukan Kontraktor sudah sesuai dengan keinginan Owner, maka Owner lapangan akan menginformasikan ke
Manajemen Konstruksi kemudian oleh Manajemen Konstruksi akan di informasikan ke
Kontraktor.
3. Kontraktor membuat shop drawing kemudian di ajukan ke Manajemen Konstruksi dan Owner lapangan, shop drawing yang diajukan akan dilakukan pengecekan dua kali
pertama oleh Manajemen Konstruksi dan Owner
lapangan. Shop drawing akan di
sandingkan dengan gambar perencana lalu dilakukan pengecekan. Jika gambar sudah
sesuai maka gambar akan di tanda tangani oleh Manajemen Konstruksi dan Owner lapangan lalu diberi cap beserta
tanggal di gambar yang sudah disetujui.
4. Shop
drawing yang sudah di tanda tangani dan dicap oleh Manajemen Konstruksi dan
Owner lapangan akan di perbanyakan
untuk diberikan kepada: Pelaksana, Surveyor, Mandor, Manajemen Konstruksi dan Owner lapangan.
5.
Pelaksana akan mengajukan ijin pekerjaan untuk
area kolom yang akan dikerjakan, ijin pekerjaan akan di cek oleh Manajemen Konstruksi
dan Owner lapangan, jika area yang
dikerjakan tidak bermasalah dan shop
drawing sudah Ok, maka ijin pekerjaan tersebut akan di tanda tangani
oleh Manajemen Konstruksi dan Owner lapangan.
6. Pelaksana yang sudah memegang shop drawing dan ijin pekerjaan akan
meminta tukang besi untuk merakit tulangan dan tukang kayu untuk pembuatn
bekisting sesuai dengan gambar shop
drawing, kemudian pelaksana meminta Surveyor untuk membuat as kolom dan
memarkingnya.
7. Karena di proyek ini ada pekerjaan Pile Cap, Surveyor akan memarking di
tulangan atas pile cap, kemudian tukang besi akan memasang stek kolom, dimana
pemasangan stek kolom harus kuat dan tegak lurus agar saat pengecoran Pile Cap stek tulangan kolom tidak
bergeser.
8. Jika pekerjaan pengecoran Pile Cap, Lantai Basement dan Floor
Hardener selesai Surveyor akan membuat sifatan di area kolom, setelah itu pelaksana
akan meminta operator Tower Crane untuk
mengangkut tulangan yang sudah dirakit ke posisi stek kolom sesuai gambar shop drawing, kemudian stek kolom akan
di sambung dengan besi yang sudah di rakit. Setelah itu tukang kayu akan
membuat sepatuan kolom.
9. Setelah pekerjaan pembesian selesai, pelaksanaan
akan meminta Manajemen Konstruksi dan Owner
lapangan untuk melakukan pengecekan pembesian. Biasanya masalah yang sering
terjadi saat pengecekan tulangan kolom, seperti : penempatan tulang begel/ties
untuk tumpuan dan lapangan kurang tepat, tulangan penjaluran kolom kurang
panjang dan tulangan begel/ties belum di bendrat dengan benar. Jika komplenan
dari Manajemen Konstruksi dan Owner
lapangan sudah diperbaiki, pelaksana boleh melakukan kegiatan selanjutnya.
10. Peleaksana
akan meminta operator Tower Crane
mengangkat bekisting kolom dan memasukan bekisnting ke tulangan yang sudah
dicek. (Kolom yang diangkut dalam kondisi bersih dan tulangan yang sudah dicek
harus keadaan bersih)
11. Setelah
bekisitng terpasang, ada bagian sabuk kolom, tie rod dan wing nut.
Wing nur di putar agar dimensi bekisitng kolom tidak berubah. Kemudian
penyetingan pada puss pull serta di cek dengan unting-unting agar kolom
vertikal sesuai gambar shop drawing.
12. Setelah
penyetingan selesai maka pelaksana akan meminta kepada kepala gudang untuk
mengorder beton ready mix. Beton ready mix sebelum dilakukan pengecoran
harus di lakukan uji slump dan pembuatan sampel benda uji. Jika pengujian slump
sudah sesuai dengan rencana dan sampel benda uji sudah dibuat, maka dilakukan
pengecoran. Saat pengecoran gunakan vibrator untuk memadatkan cor-an beton dan
agar beton mengisi seluruh bekisitng.
13. Surveyor
akan mengambil kayu/bambu/pipa kemudian menandainya setelah itu di tempel pada
bekisting kolom, untuk mengetahui kapan pengecoran kolom selesai.
14. Tunggu
± 12 jam baru
bekisting kolom di angkat, setelah itu cek kondisi fisik kolom.
15. Biasanya
sering bermaslah ketika penggunan vibrator kurang maksimal, area pengecoran
masih kotor, bekisting belum dalam keadaan bersih. Keadaan ini bisa membuat
kolom ketika di angkat terjadi gomapal/ retak/ besi kolom terlihat karena beton
tidak mengisi bekisting secara sempurna.
Cairan Perekat Beton Lama dan Baru
|
Tulangan Pile Cap
|
Stek Tulangan Kolom
|
Pengecoran Plat Lantai
|
Pekerjaan Floor Hardener
|
Surveyor Melakukan Marking
|
Pemasangan Sambungan Tulangan Kolom
|
Sambungan Tulangan Kolom
|
Pekerjaan Las Sepatuan Kolom
|
Pemasangan Bekisting Kolom
|
Bekisting Kolom Sudah Dipasang
|
Setting Bekisting Kolom
|
Slump Beton
|
Pengecoran Kolom
|
Permukaan Kolom Baik
|
Permukaan Kolom Tidak Baik
|
Video : Klik Disini
Post a Comment for "Pekerjaan Kolom Pada Proyek Apartemen"