Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kendala Pekerjaan Tiang Pancang di Proyek Apartemen

Kendala Pekerjaan Tiang Pancang
(pengawas, pengawas proyek, pengawas lapangan, manajemen konstruksi, pengawas tiang pancang, tiang pancang, HSPD)


Ketika saya menjadi pengawas lapangan di sebuah proyek apartemen, pekerjaan kontraktor tiang pancang tinggal tersisa satu bulan lagi. Disaat pekerjaan tinggal satu bulan, terjadi beberapa kendala. Kendala – kendala pekerjaan tiang pancang pada proyek ini sebagai berikut:

1.    Surveyor dan asisten kontraktor tidak selalu ada dilapangan, mereka datang ke proyek jika akan memarking titik pancang, bila sudah selesai mereka akan pergi ke proyek yang lain.
(kondisi ini membuat pelaksana dan pekerja kebingungan bila titik tiang pancang hilang karena tergesar/ tertindih alat berat HSPD).

2.    Surveyor yang tidak selalu di lapangan membuat pelaksana kebingungan, karena titik tiang pancang hilang. (pekerja dilapangan meminta pelaksana untuk  mendatangkan surveyor, tetapi surveyor tidak bisa datang pada hari itu. Sehingga pelaksana mencari titik tiang pancang, akan tetapi pelaksana salah membuat titik sehingga ada satu titik pancang yang salah dan mengakibatkan kerugian kepada kontraktor.

3.     Material tiang pancang di supply oleh owner, dimana owner memesan tiang pancang tanpa spare sehingga tiang pancang pada titik terakhir untuk unit sambungan tidak bisa ditekan secara full dan nilai tekan pada titik tiang pancang tidak sesuai dengan rencana.

4.     Alat berat HSPD dipakai untuk melangsir material. (Sebenarnya sesuai perjanjian antara kontraktor dan owner, service crane pada alat berat HSPD tidak diperbolehkan melangsir material, karena alat berat HSPD dan stok tempat material jauh sehingga akan membuang buang waktu, dimana alat ini bergeraknya lambat).

5.     Pada lokasi proyek ada saluran air kotor warga yang membentang. (Saluran air kotor ini sering tertimbun tanah karena service crane alat berat HSPD melansir tiang pancang, mengakibatkan air kotor mengenang dan menjadi sarang nyamuk apalagi bila terjadi hujan rumah warga bisa banjir. Sehingga warga sekitar proyek komplain.

6.   Alat berat dilapangan hanya satu ( akibat dari tidak ada mobile crane membuat alat berat HSPD melansir material, sehingga saat tiang pancang melewati saluran air kotor tanah sekitar saluran runtuh.Tidak ada nya excavator untuk mengeruk saluran air kotor akibat tertimbun tanah.

7.   Saat saluran tertimbun pihak owner lapngan tidak mempunyai tukang gali sehingga mereka menyewa para pekerja tiang pancang untuk memperbaiki saluran, tetapi karena bayaran gali yang mereka terlalu murah, akhirmya pekerja tiang pancang tidak mau mengerjakannya, sehingga owner lapangan mencari warga yang berada di sekitar proyek. Hampir tiap hari saluran air tertimbun tanah karena alat berat HSPD setiap hari melansir material, sehingga saluran pun tertimbun lagi. Owner lapangan pun pernah meminta MK untuk membantu memperbaiki saluran, awalnya MK mau tapi akhirnya menolak karena tiap hari saluran tertimbun. Sehingga owner lapangan mengeluarkan biaya lebih untuk mencari orang gali.


Untuk teman – teman yang membaca blog saya bila ada salah penulisan mohon di maafkan dan tolong bantu dikoreksi, saya hanya seorang pekerja baru dilapangan.

Terima kasih


Note : Gambar diatas sudah saya edit






Post a Comment for "Kendala Pekerjaan Tiang Pancang di Proyek Apartemen"